Iri Hati & Kecemburuan Antara Saudara Kandung

saudara kecemburuan

Kecemburuan adalah satu langkah dalam evolusi anak-anak yang harus orangtua bantu untuk mengatasinya. Kedatangan anggota baru ke dalam keluarga menyiratkan perubahan yang tak terhindarkan dalam ruang dan rutinitas setiap hari. Seorang anak yang selalu hidup sendirian tanpa saudara dan tanpa harus berbagi barang-barangnya, kini dapat bereaksi negatif terhadap saingan.

Kecemburuan pada anak kecil adalah perasaan yang normal dan dapat dimengerti. Ketakutan muncul dari kehilangan semua yang mereka ketahui, sehingga reaksi mereka bisa berupa penolakan terhadap bayi yang baru saja lahir. Tetapi kecemburuan tidak harus ditolak karena sebagai orangtua, anda harus membantu mereka dengan cara terbaik.

Anak yang cemburu dan iri

Advertisement

Ketika seorang anak mulai melihat perubahan dalam hidupnya, ia merasa kedatangan bayi di rumahnya. Perhatian orang tuanya mulai berkurang, dan ia cenderung bereaksi terhadap perubahan-perubahan ini. Anak-anak kecil tidak memiliki kapasitas untuk mengekspresikan hal-hal abstrak, apalagi perasaan yang memadati benak mereka. Inilah sebabnya mengapa kecemasan mereka menunjukkan kepada mereka dengan cara yang sangat berbeda.

Seorang anak yang berpendidikan dapat berubah dalam semalam menjadi anak yang keras, tidak teratur, dan menjadi pemarah.

Regresi juga merupakan cara lain untuk bereaksi terhadap kedatangan bayi. Tiba-tiba mereka tidak mau tidur sendirian ketika mereka pergi tidur tanpa masalah sebelumnya. Dalam situasi ini, yang terbaik adalah mencoba untuk tidak memarahi mereka, tidak terlalu mementingkan reaksi-reaksi dan mencoba mengarahkan kembali situasinya.

Advertisement

Seringkali, jika anak-anak terlalu muda, mereka kesulitan memahami konsep kehamilan dan kelahiran. Mewujudkan fakta dengan benda-benda nyata adalah cara yang baik untuk membuat mereka memahami situasi. Mempersiapkan tempat tidur bayi dengan ayahnya dan mengatur boneka untuk saudaranya adalah cara yang baik. Dia juga siap untuk menikmati kolaborasi dengan orang tuanya dengan membawa popok atau mungkin mengasuh adik atau menghiburnya saat dia makan.

Ketika adiknya akhirnya tiba, orangtua harus berusaha mempertahankan semangat kolaborasi keluarga yang mencegah anak itu merasa terasing. Meskipun mungkin terlihat rumit, anda harus mencoba mengikuti rutinitas yang sama sebanyak mungkin dan selalu mencadangkan waktu untuk mendedikasikan secara eksklusif.

Ketika ada lebih dari satu anak dalam keluarga, perbandingan yang tak terhindarkan tentang ritme evolusi masing-masing mulai berdatangan. Meskipun pengamatan seperti itu tidak terhindarkan, orangtua harus berusaha untuk tidak menularkan semangat kompetitif kepada anak-anak. Untuk mengubah seorang anak menjadi anak tertua yang bijak dalam semalam tidaklah mudah.

Dilema berbagi

Berbagi ibu dan ayah atau mainan yang paling berharga ketika bayi tumbuh dan mulai berinteraksi bisa menjadi masalah. Anda harus mengajari anak-anak untuk berbagi tetapi tidak dengan alasan bahwa anda harus menyerahkannya kepada adiknya karena ia kecil. Jika konflik semacam ini muncul, yang terbaik adalah membalikkan keadaan dan alih-alih memutuskan siapa yang tersisa dengan cinta ibu. Akan lebih baik untuk mengajarkan mereka menikmati permainan bersama-sama atau kegiatan yang melibatkan interaksi yang tidak mengecualikan siapa pun.

Kecemburuan di antara saudara kandung adalah normal, tapi itu bukan alasan mengapa kita tidak harus memberi mereka kepentingan. Kita juga seharusnya tidak menyalahkan seorang anak karena merasa iri dengan saudaranya. Perasaan ini adalah kesempatan untuk membuat anak berevolusi secara positif dan belajar bahwa dengan berbagi akan membuat lebih baik daripada sendirian.

Scroll to Top