Gangguan kepribadian borderline atau ambang adalah gangguan mental di mana individu menunjukkan perubahan suasana hati yang kuat. Selain itu, penderita mengalami kesulitan membentuk hubungan yang stabil dan merasa sering takut jika ditinggalkan orang lain.
Jika seseorang memiliki gangguan kepribadian ambang, maka orang itu memiliki perubahan suasana hati yang kuat dan merasa sangat tidak stabil. Seseorang bisa tiba-tiba menjadi sangat marah dan di saat yang lain menjadi sangat ceria atau juga sedih. Individu dapat merespon juga secara impulsif. Seseorang dengan gangguan kepribadian borderline biasanya sangat takut ditinggalkan. Emosi orang dengan gangguan ini sangatlah tinggi. Bahkan seringkali emosinya begitu tinggi sehingga pikiran kematian dapat muncul atau mempunyai keinginan untuk menyakiti diri sendiri.
Pada umumnya, gangguan kepribadian ambang terjadi pada sedikit orang. Biasanya gangguan ini lebih sering menyerang kaum hawa. Sementara itu, kaum pria lebih sering didiagnosis dengan gangguan kepribadian antisosial.
Penyebab gangguan kepribadian borderline
Penyebab gangguan kepribadian ambang dapat merupakan kombinasi dari kecenderungan genetik dan dari peristiwa di masa kecil. Penelitian menunjukkan bahwa banyak penderita borderline mengalami peristiwa traumatis di masa kecil mereka, seperti pelecehan, atau pengabaian. Kondisi ini sering mengarah pada citra diri yang negatif. Keyakinan pada orang lain juga dapat rusak, sehingga menyulitkan seseorang dengan gangguan kepribadian ambang untuk mempertahankan hubungan dalam jangka panjang.
Gejala borderline
- Masalah mengatur emosi
- Impulsif
- Kesulitan dalam hubungan dengan orang lain
Gejala borderline sering memanifestasikan dirinya untuk pertama kalinya ketika seseorang berusia antara 15 dan 25 tahun. Fase kehidupan ini sering ditandai oleh perubahan besar di bidang pekerjaan, hubungan, dan lingkungan hidup. Ketika diagnosis dibuat lebih awal, perawatan yang tepat dapat dimulai lebih awal.
Gejala borderline akan nampak pada seseorang yang menunjukkan perilaku sangat impulsif dan tidak dapat mengawasi konsekuensi dari tindakan impulsif ini. Mereka juga rentan terhadap kecanduan alkohol dan obat-obatan.
Ciri borderline
Dalam penelitian dari para ahli, gangguan kepribadian borderline dapat diamati jika terdapat masalah untuk waktu yang lama dan memiliki pengaruh besar pada fungsi sehari-hari.
- Melakukan segalanya untuk mencegah seseorang meninggalkan anda.
- Sering memiliki hubungan yang tidak stabil dan intens.
- Memiliki pikiran bunuh diri berulang atau anda melukai diri sendiri.
- Menderita mood yang cepat berubah.
- Memiliki citra diri yang tidak stabil.
- Sangat impulsif di beberapa bidang. Misalnya di bidang keuangan, seks, pencurian, penggunaan narkoba, makan berlebihan.
- Sering memiliki perasaan kosong.
- Sering mengalami kesulitan mengendalikan amarah.
- Memiliki perasaan bahwa individu berada di luar realitas atau menjadi curiga di bawah pengaruh stres.
Perawatan borderline
Tidak ada tes borderline secara mudah yang dapat menentukan apakah seseorang menderita gangguan kepribadian ambang. Bahkan tes online di internet juga tidak secara khusus menguji borderline. Ini hanya memberi anda indikasi apakah anda mungkin memiliki gangguan kepribadian. Hasil tes hanya memberi anda indikasi dan tidak membuat diagnosis. Jika anda mengenali diri sendiri dalam hasilnya, maka akan lebih baik untuk menghubungi seorang praktisi spesialis.
Pengobatan gangguan kepribadian ambang sering memiliki tujuan yang berbeda. Di satu sisi, perawatan berfokus pada belajar bagaimana menghadapi borderline. Di sisi lain, pengurangan gejala-gejala tertentu adalah penting. Banyak sekali lembaga yang menawarkan berbagai macam perawatan. Gangguan borderline juga dapat diatasi dengan psikoterapi. Ada berbagai bentuk psikoterapi yang efektif sehingga anda dapat belajar bagaimana menghadapi gangguan kepribadian borderline.
Gangguan Kepribadian Borderline