Dampak Emosi Dalam Pengambilan Keputusan

emosi mengambil keputusan

Hingga beberapa dekade lalu, emosi tidaklah sesuatu yang terlalu orang perhitungkan untuk memperdalam perilaku manusia. Psikologi sedikit demi sedikit sedang mempelajari betapa pentingnya unsur ini dalam perilaku individu, terkait dalam mengambil keputusan.

Dari memilih di antara dua barang yang berbeda, hingga memutuskan manakah pekerjaan yang harus dilakukan, emosi memainkan peran sangat penting. Banyak penelitian telah dilakukan pada subjek tersebut.

Emosi dalam mengambil keputusan

Suasana hati dan emosi tidak hanya memengaruhi proses pengambilan keputusan, tetapi kadang-kadang semua menentukan. Mempelajari bagaimana kita berfungsi dalam kasus-kasus ini dapat membantu kita menjadi lebih objektif dan praktis dalam hal ini.

Advertisement

Untuk mencapai kesimpulan paling rasional, yang terbaik adalah mengesampingkan emosi ketika memutuskan. Namun, sensasi ini juga faktor penting untuk dipertimbangkan karena ini bertindak sebagai dorongan yang diperlukan. Ini juga mengirimkan pesan dari tubuh kita tentang apa yang kita inginkan dan apa yang tidak kita inginkan. Namun, orang lain berpendapat bahwa mendengarkan naluri akan menuntun kita pada keputusan terbaik. Sebaliknya, ini juga dapat menimbulkan implikasi negatif.

Elemen positif emosi

Ketika kita membuat keputusan berdasarkan emosi dan bukan pada rasionalisasi, ada serangkaian perbedaan yang timbul yakni positif dan negatif.

Dalam situasi bertahan hidup di mana kita harus bereaksi, emosi dapat membuat pengambilan keputusan lebih cepat daripada rasionalitas. Emosi seperti ketakutan membuat kemampuan kita untuk bertindak lebih reaktif, yang bisa positif ketika kita harus bertindak cepat untuk menjaga kelangsungan hidup kita.

Advertisement

Emosi juga sangat positif ketika terdapat pilihan yang sangat mirip. Ini membantu kita memilih apa yang benar-benar kita inginkan. Selain itu, emosi dapat membuat kita mempertimbangkan perasaan orang lain dan berempati ketika membuat keputusan, yang kadang-kadang bisa menjadi kontradiksi dengan kepentingan pribadi, tetapi mencapai solidaritas yang lebih besar di antara manusia.

Elemen negatif emosi

Dalam situasi yang lebih kompleks, yang memerlukan banyak elemen untuk dipertimbangkan, bertindak reaktif dapat menjadi kontraproduktif. Ada situasi bermasalah yang memerlukan refleksi dan pertimbangan faktor yang tidak sama. Konsekuensi dari keputusan yang buruk dapat menimbulkan dampak negatif. Ini adalah keputusan yang biasanya dibuat untuk jangka panjang dan membutuhkan kesabaran serta pengamatan yang baik.

Ketika emosi sangat kuat dan berpengaruh terlalu banyak untuk mengambil keputusan, ini dapat meninggalkan sedikit ruang untuk rasionalitas dan kerap menarik konsekuensi negatif. Meskipun kita berusaha membenarkan diri kita secara rasional, besarnya perasaan kita pada saat tertentu menyisakan sedikit ruang untuk pertimbangan berbagai faktor dan konsekuensi yang mungkin terjadi. Itu sebabnya ketika membuat keputusan penting, kita perlu menunggu untuk tenang dan lebih menyadari faktor sebagai bahan pertimbangan.

Dampak emosi dalam pengambilan keputusan

Beberapa emosi yang paling banyak dipelajari dan implikasinya dalam pengambilan keputusan sbb:

Ketakutan dan ketidakpastian

Rasa takut adalah emosi yang kuat dan menciptakan rasa ketidakpastian. Ini menyebabkan kita bereaksi terhadap situasi ekstrem dengan cepat. Rasa takut tidak memungkinkan kita untuk merenungkan situasi dengan rasionalitas atau menemukan keberanian untuk memutuskan.

Marah dan percaya diri

Menurut para psikolog dan peneliti, kemarahan sebagai lawan dari rasa takut, yang menciptakan rasa percaya diri dan membawa kecenderungan untuk melakukan resiko yang lebih besar. Kemarahan mengaktivasi individu dan cenderung mencari konsekuensi yang lebih kuat. Emosi yang biasanya menyerukan sesuatu ini dapat membuat individu bingung untuk membuat keputusan yang baik.

Kebahagiaan

Meskipun tampaknya mengejutkan, perasaan bahagia sangat tinggi bukanlah sekutu yang baik dalam membuat keputusan. Emosi positif membantu membuat keputusan lebih cepat, namun, terlalu berlebihan terkait dengan kepercayaan yang lebih besar pada daya tarik suatu keputusan. Selain itu, ini akan mengabaikan pesan-pesan penting lainnya yang berbicara lebih banyak tentang kualitas keputusan.

Kesedihan

Tidak terlalu banyak kesedihan dapat membuat pemikiran kita lebih sistematis. Dengan demikian, proses dan refleksi lebih baik pada faktor-faktor yang tidak begitu menarik, menganalisis situasi dengan lebih baik. Kesedihan yang berlebihan menyebabkan kita merenung, yang dapat menyebabkan orang kebingungan dan imobilisasi. Bahkan yang paling parah adalah membuat keputusan yang salah berdasarkan pesimisme.

Seperti yang kita lihat, emosi yang biasanya sangat kuat, baik kemarahan, kegembiraan atau kesedihan, membuat kita memproses situasi dan masalah dengan cara yang bias. Tingkat emosi tertentu sangat diperlukan untuk mengkondisikan kemampuan dan membuat memutuskan sesuai dengan keinginan. Meski begitu, jika kita harus membuat keputusan penting yang dapat memiliki konsekuensi jangka panjang, yang terbaik adalah mempertimbangkan dan mengamati situasi dengan tenang.

1 thought on “Dampak Emosi Dalam Pengambilan Keputusan”

Comments are closed.

Scroll to Top