Roda percepatan masa kini membuat banyak orang melakukan banyak tugas, baik itu pekerjaan sehari-hari dan kadang-kadang pada waktu yang hampir bersamaan. Tetapi apa mungkin benar-benar dapat mencurahkan perhatian pada beberapa hal pada saat yang bersamaan?
Apa itu multitasking?
Pada mulanya, bidang komputer menggunakan istilah multitasking ini untuk merujuk pada sistem operasi yang mampu melakukan bermacam tugas sekaligus. Akan tetapi, saat ini penggunaan istilah ini telah berkembang dan berlaku untuk semua orang.
Istilah ini mengacu pada kemampuan untuk melakukan tugas berbeda secara bersamaan dan praktis. Apakah ini layak bagi setiap orang? Pertanyaan ini mungkin banyak orang pikirkan, karena tidak semua orang dapat bekerja bersamaan dalam satu waktu.
Saat ini, beberapa perusahaan sedang mencari pekerja dengan profil multitask. Karyawan seperti ini dianggap bahwa dia mempunyai manfaat besar terhadap perusahaan dan menghemat waktu dalam melakukan pekerjaan.
Walaupun, beberapa riset juga telah menunjukkan bahwa istilah multitasking adalah mitos. Manusia tidak dapat memiliki kapasitas atau perhatian yang diperlukan untuk melakukan beberapa tugas pada saat yang bersamaan.
Sebagai contoh, saat kita membaca email atau berbicara di telepon, otak kita tidak digunakan dalam salah satu dari dua tugas ini secara mendalam, tetapi saat melakukan satu tindakan, maka akan kurang memperhatikan yang lain.
Menurut berbagai penelitian ilmiah, otak manusia tidak mampu melakukan beberapa tugas secara bersamaan, karena ini justru memperlambat kinerja.
Apa yang sebenarnya terjadi ketika kita mencoba melakukan beberapa hal sekaligus adalah bahwa otak kita dengan cepat mengubah fokus perhatian dari satu tindakan ke tindakan lain. Secara cepat, ini mengurangi produktivitas dan berdampak menyebabkan kesalahan lebih besar.
Disamping itu, otak manusia berfungsi sedemikian rupa agar ketika menghadapi beberapa tugas, maka akan memprioritaskan sesuai urutan. Ini berarti bahwa setelah menyelesaikan satu aktivitas, maka kemudian beralih ke aktivitas yang lain.
Oleh sebab itu, ketika kita mengubah tugas terus-menerus, apa yang dilakukan otak kita adalah mencurahkan perhatian dalam tingkat yang berbeda dan dalam fase terpisah antara tindakan ini, dengan konsekuensi bahwa tugas tidak dilaksanakan dengan efisien.
Demikian pula, otak membutuhkan waktu dan reaksi tertentu untuk bergerak dari satu tugas ke tugas lain. Ini menyebabkan kurangnya perhatian dan menjadi bingung selam proses berjalan.
Efektivitas multitasking
Secara umum, penelitian yang dilakukan pada efektivitas multitasking menyatakan bahwa ini tidak benar-benar mungkin atau efektif. Penelitian yang telah dilakukan yang bertujuan untuk menguji apakah kemampuan ini dapat terjadi pada beberapa orang tertentu.
Di sisi berbeda juga telah ditunjukkan bahwa melakukan beberapa hal sekaligus dapat menimbulkan beberapa kelemahan dan tidak disarankan. Alasan yang diberikan untuk menghindari multitasking adalah sebagai berikut:
Upaya untuk melakukan beberapa tugas pada saat yang sama akan mengurangi produktivitas, karena kita kehilangan lebih banyak waktu terus-menerus dari satu tugas ke tugas yang lain daripada saat kita mendedikasikan seluruh perhatian untuk menyelesaikan satu kegiatan dan kemudian beralih ke yang lain.
Fakta ini juga mengurangi kualitas pekerjaan karena seperti yang kita sebutkan sebelumnya, perubahan terus-menerus dari satu tugas ke tugas lain membuat kita lebih beresiko untuk melakukan kesalahan.
Selain itu, seseorang yang mencoba melakukan multitasking seringkali menderita stres karena cara kerja ini menyebabkan kita melepaskan kortisol. Ini akibat kita tidak dapat melakukan tugas dengan tenang sambil fokus hanya pada satu hal. Cara kerja ini juga menurunkan tingkat perhatian dalam setiap aspek kehidupan kita.
Oleh sebab itu, perhatian yang kurang akan mempengaruhi tidak hanya kehidupan kerja, tetapi juga hubungan pribadi dan sosial. Otak akan menderita kesulitan lebih banyak ketika berfokus pada satu hal saja.
Sebagai akhir, untuk mencoba melakukan beberapa aktivitas sekaligus dapat memberikan dampak buruk, terutama jika kita berbicara tentang kegiatan seperti mengemudi atau memasak, yang membutuhkan banyak perhatian penuh.
Sebagai kesimpulan, istilah multitasking adalah tidak tepat untuk digunakan. Ini bukanlah sesuatu yang dapat dilakukan oleh otak manusia. Oleh sebab itu, akan lebih serasi untuk membahas tentang urutan tugas yang efisien dan meningkatkan produktivitas kerja.