Kecerdasan logika matematis telah berkembang bersama dengan kecerdasan linguistik, sebagai konsep kecerdasan yang unik. Pada umumnya, orang-orang yang pandai dalam bahasa dan matematikan dianggap sebagai sebagai individu cerdas. Howard Gardner telah memberi tahu kita tentang adanya beberapa jenis kecerdasan.
Kecerdasan logis matematika tergolong sangat luas. Penjelasan tentang jenis kecerdasan ini dapat menjadi begitu rumit karena mencakup berbagai elemen. Di lain sisi, kecerdasan ini mencakup matematika dan di sisi lain adalah logika, selain juga pemikiran dan berbagai konsep.
Kecerdasan logika matematika
Kecerdasan logis matematis mencakup banyak faktor yang berhubungan dengan analisis, pengembangan sintetis, dan perpaduan pikiran. Ini dimulai dari analisis objek konkret ke analisis abstrak. Hubungan akan dibangun antara individu dan benda. Ketika hubungan ini matang, pikiran menjauhkan diri dari dunia material dan bergerak ke tingkat abstrak. Dengan cara ini, informasi akan dimanipulasi secara mental. Ini secara mental melakukan tindakan pada objek dan melihat adanya korelasi.
Individu yang unggul dalam jenis kecerdasan ini cenderung berpikir lebih konseptual dan abstrak. Mereka suka bekerja dengan angka, memecahkan masalah, menganalisa keadaan, dsb. Menurut Gardner, kecerdasan ini menyiratkan kemampuan untuk mendeteksi pola dan berpikir secara logis. Gardner mengklaim bahwa matematika membantu dalam mengembangkan kecerdasan logis matematis.
Matematika bersifat universal karena abstraksinya. Ini memungkinkan juga berguna dalam bidang lain seperti musik, sejarah, kedokteran, politik, bisnis, pertanian, teknik, industri, ilmu sosial, dan ilmu alam.
Karakteristik individu dengan logika matematika tinggi
- Menikmati proses memahami berbagai hal.
- Mengeksplorasi pola dan hubungan.
- Memiliki kapasitas yang baik untuk berpikir abstrak.
- Bekerja dengan angka, pengukuran, derajat, dimensi, sudut.
- Eksperimen ilmiah dengan cara yang logis.
- Menikmati keterampilan memecahkan masalah yang baik.
- Berpikir melalui ide-ide abstrak.
- Gemar bertanya.
- Menemukan pola antara berbagai bidang pengetahuan.
- Tertarik pada bagaimana cara kerja sesuatu?
- Pandai memecahkan situasi yang rumit.
Logika
Meskipun ini mencakup dalam kecerdasan yang sama, Gardner memberitahukan bahwa seseorang yang menonjol dalam kapasitas logis mungkin tidak maju pada ilmu berhitung. Matematika mempelajari abstraksi dan hubungan unsur-unsur melalui angka. Sedangkan logika akan melakukan proses yang sama tanpa menggunakan ini, meskipun tujuan dan metodologi akan sama. Sebagaimana filsafat telah menjelaskan, logika adalah studi tentang proses penalaran dan pemikiran.
Logika memaparkan hukum, metode, dan bentuk pengetahuan ilmiah. Ini adalah ilmu formal tanpa konten dan didedikasikan untuk mempelajari bentuk-bentuk inferensi yang valid. Ini adalah pembelajaran tentang cara dan prinsip yang dipakai untuk membedakan penalaran yang salah dan yang benar.
Perkembangan kecerdasan logika matematika
Pada bayi dan anak diketahui adanya konsep tentang perkiraan dan operasi matematika dasar. Anak-anak yang masih belum dapat berbicara bisa membedakan beberapa objek tertentu. Ini membuat mereka berpikir bahwa mereka memiliki indera kuantitas bawaan. Pemikiran matematika simbolis dan verbal diperoleh dan hanya ada pada manusia dengan pembelajaran.
Pada anak-anak yang lebih besar, penggunaan jari akan sangat penting untuk penambahan atau pengurangan. Motor dan korteks sensorik akan menjadi penting, serta area pendengaran dan bahasa. Pada awalnya, otak menggunakan indera visual spasial kuantitas, dan sedikit demi sedikit menggabungkannya dengan simbol matematika yang dipelajari dan terkait dengan bahasa. Perhitungan yang tepat tergantung pada lobus frontal kiri. Perkiraan matematika menggunakan belahan kanan, meskipun sisi kiri berperan juga.
Kemampuan membaca dan menghasilkan tanda-tanda matematika lebih sering merupakan fungsi dari belahan otak kiri. Sementara belahan kanan memahami hubungan dan konsep numerik. Ada konsensus tertentu bahwa bidang-bidang tertentu menjadi penting dalam masalah logis dan matematis. Dapat disimpulkan bahwa kecerdasan matematis bukanlah sistem yang otonom seperti jenis yang lainnya, melainkan tipe kecerdasan yang lebih umum.
Kecerdasan Logika Matematika