Demensia Digital di Zaman Milenial

dimensia digitalSistem otak sangat unik selain juga rumit. Ini merupakan organ yang sangat mudah beradaptasi dalam pembelajaran dan rekonstruksi terus-menerus. Sewaktu kita menghabiskan banyak waktu di depan monitor, otak akan mengoptimalkan dirinya untuk menghadapi tantangan ini. Otak akan meningkatkan keterampilan motorik halus, penerimaan dan kapasitas pengambilan keputusan. Di lain sisi, menghabiskan waktu berselancar di internet dapat memperburuk kemampuan kognitif dan memori.

Demensia digital

Demensia digital adalah konsep diagnostik yang diperkenalkan oleh Dr. Manfred Spitzer, seorang psikiater dan ilmuwan saraf Jerman, yang berfokus pada studi otak. Menurutnya, demensia ini adalah gangguan yang disebabkan oleh kecanduan penggunaan media digital. Terus-menerus menggunakan perangkat ini menyebabkan kinerja kognitif dan memori menurun. Dengan adanya media digital, termasuk juga aplikasi dan program lainnya, ini akan mengurangi tingkat kerja mental. Selain berhubungan dengan demensia, ini juga menurunkan nilai spiritual. Spitzer percaya bahwa menghabiskan banyak waktu dengan media digital memberikan resiko.

Seperti yang telah kita ketahui, mesin pencari seperti Google membuat hidup jauh lebih mudah. AKan tetapi, fasilitas luar biasa ini mengarah ke tingkat penyimpanan yang lebih rendah di otak kita. Kita menurunkan upaya yang diperlukan untuk menemukan informasi yang kita cari.

Teknologi membuat kita mengurangi kebutuhan untuk kerja mental, mengurangi kapasitas untuk konsultasi, mengurangi tingkat analisis dan penalaran. Pada saatnya, ini akan menghasilkan dampak fisik seperti obesitas, diabetes, hipertensi, dsb.

Advertisement

Penggunaan otak menghasilkan pertumbuhan area otak yang paling banyak digunakan. Maka itu, otak kita bekerja dengan cara yang mirip dengan pisau. Jika ini diasah, maka akan tajam. Sedangkan jika tidak diasah maka akan menjadi tumpul.

media digital

Pengaruh media terhadap otak

Ahli saraf menyadari bahwa semakin banyak orang muda berusia antara 20 dan 30 tahun dipengaruhi oleh apa yang mereka yakini sebagai masalah memori. Ini tidak lain adalah kurangnya latihan mental yang telah tergantikan oleh teknologi yang baru.

Advertisement

Semua yang kita lakukan telah mengubah otak kita. Itulah sebabnya penggunaan media secara intensif akan mempengaruhi struktur otak. Dalam kebanyakan kasus, perubahan-perubahan ini sangat halus dan berbeda pada tiap individu sehingga tidak dapat dianalisis dengan metode penelitian otak.

Pada remaja, masa pubertas adalah fase transformasi khusus otak. Meski penelitian tentang otak yang berkaitan dengan masalah ini belum banyak, kita tahu serba sedikit tentang perubahan struktural pada otak remaja yang secara masif dalam penggunaan media.

Spitzer juga mengatakan bahwa komputer di sekolah tidak mengubah kinerja siswa sama sekali. Bagi kaum muda bahkan akan membuatnya lebih buruk. Kesimpulannya adalah bahwa komputer mengganggu pembelajaran.

Kesimpulan

Bermacam studi telah mempelajari kemungkinan dampak buruk dari penyalahgunaan teknologi baru pada otak individu. Meskipun begitu, studi ini masih pada tahap yang sangat awal. Bahkan sains telah menyarankan cara untuk mencegah efek negatif. Namun, tidak ada panduan yang membantu orang muda untuk hidup dengan teknologi, dan tidak ada pedoman untuk mencegah menjadi kecanduan barang elektronik.

Scroll to Top