Berbohong, semua orang pasti pernah melakukannya. Ini bermula dari hal yang sederhana hingga bentuk yang kompleks. Bahkan ada pula individu yang suka berbohong. Ini yang dikenal dengan pembohong impulsif. Baginya, tiada hari tanpa kebohongan.
Meski begitu, pada beberapa kesempatan, kita mungkin harus terpaksa berbohong untuk menutupi sesuatu atau agar tidak berkembang menjadi parah. Ini adalah berbohong untuk kebaikan. Namun, adakalanya orang yang berbohong akan memberikan rasa curiga pada orang yang dibohongi. Begitu pula jika anda ingin mengetahui bagaimana seseorang menipu anda, hal ini juga akan terlihat.
Berikut adalah cara yang akan memberi tahu anda jika seseorang tidak mengatakan kepada anda tetang kebenaran. Meski begitu, anda perlu latihan untuk mengenali bahwa seseorang memang benar-benar berbohong.
Cara mengetahui apakah seseorang berbohong
1. Tidak konsisten
Jika anda ingin tahu apakah seseorang berbohong, cari inkonsistensi dalam apa yang anda katakan. Sebagai contoh, saat seorang saksi memberikan kesaksian ganjil tentang suatu peristiwa tembak-menembak dan mengetahui dengan jelas kejadian tersebut. Berdasarkan kesaksian, pada saat terjadi penembakan, saksi tersebut berlari dan bersembunyi setelah mendengar tembakan. Di sini terdapat sesuatu yang tidak sesuai karena menurut saksi tersebut, dia mendengar tembakan tetapi tidak melihat orang yang menembakkan senjata karena di berlari dan bersembunyi setelah hanya mendengarnya.
Ketika seseorang mendengar suara, ini adalah reaksi alami untuk mencari dan mengetahui apa yang terjadi. Itulah yang harus anda cari ketika anda berbicara dengan seseorang yang tidak jujur. Apakah ada sesuatu yang tidak sesuai dengan alur yang diceritakan?
2. Tanyakan sesuatu yang tidak disangka
Beberapa orang di dunia menjadi pembohong ulung dan dapat melakukannya dengan sangat baik. Tetapi ketika tidak ada jawaban untuk semua kebohongan, itu sebabnya anda harus mencurigainya. Pembohong cenderung mengarang dan mengolah cerita yang tampaknya mustahil untuk diurai.
Tugas anda adalah mencermati dan ajukan pertanyaan yang tidak siap untuk dijawab. Meski begitu, anda perlu memikirkan pertanyaan yang anda harus tanyakan. Jika mengena, kemungkin orang yang berbohong juga akan memberikan jawaban yang tidak masuk akal atau mungkin akan terlihat melalui bahasa tubuh.
3. Perubahan perilaku
Salah satu ciri paling penting dari ketidakjujuran adalah perubahan dalam perilaku seseorang. Kita dapat memperhatikan seseorang yang umumnya cemas, tetapi sekarang dia terlihat tenang, atau sebaliknya. Seseorang yang biasanya tenang, dapat berubah nampak cemas. Hal ini mengindikasikan bahwa telah terjadi sesuatu atau kepura-puraan.
4. Emosi palsu
Orang yang berbohong dapat mencoba tersenyum tiap saat untuk lebih berkesan. Terkadang mereka dapat menggabungkan keseriusan yang ekstrem dengan senyuman palsu. Emosi palsu ini adalah tanda yang jelas bahwa terdapat sesuatu yang gagal.
5. Meyakinkan
Mereka yang menjual integritas jawaban mereka sering menggunakan frasa dengan penekanan pada validitas pernyataan mereka. Ungkapan verbal ini lebih sering digunakan ketika seseorang ingin menekankan argumennya. Kebanyakan orang, ketika mereka berbicara dengan tulus, mereka tidak mengekspresikan diri dengan cara ini.
6. Ekspresi mikro
Ekspresi mikro adalah ekspresi yang sangat singkat, yang terjadi sekitar 25 detik. Ini selalu merupakan emosi tersembunyi. Itulah sebabnya ketika seseorang bertindak seolah-olah dia merasa bahagia, tetapi benar-benar kesal dengan sesuatu, emosi sejatinya akan terungkap dalam kilasan kemarahan bawah sadar di wajahnya.
Jika emosi yang tersembunyi adalah ketakutan, kemarahan, kebahagiaan atau kecemburuan, perasaan itu akan muncul di wajah individu hanya dalam sekedipan mata. Cara untuk mengenalinya adalah memperhatikan raut muka.
7. Kontradiksi
Sewaktu seseorang berbicara tetapi kata-kata mereka tidak sesuai dengan bahasa tubuh, ini berarti orang itu ada kemungkinan telah berbohong. Gerakannya akan bertentangan dengan apa yang dikatakan. Kontradiksi ini dapat ditemukan antara suara dan kata-kata, gerakan dan suara, gerakan dan kata-kata, atau wajah dan kata-kata. Ini adalah aspek yang sangat halus dan seringkali sulit untuk kita deteksi.
8. Kontak mata
Ketika seseorang tidak melakukan kontak mata ketika berbicara, atau sebaliknya, atau melakukannya secara berlebihan, situasi ini dapat berarti bahwa seseorang tidak jujur.
Dengan melihat ke arah lain, berkeringat, menampakkan kegelisahan, dan apapun yang tidak normal patut dicurigai. Meski begitu, hal ini tidak selalu benar, karena orang autis ataupun orang dengan kondisi tertentu seperti rendah diri, juga kadang mereka menghindari tatapan dengan orang lain.
9. Penjelasan yang berlebihan
Saat kita bertanya kepada seseorang tentang apa yang dia lakukan sebelumnya atau mungkin minggu yang telah lewat, biasanya orang tersebut harus berpikir dan mengingatnya untuk memberi jawaban. Pada umumnya, kita tidak memiliki kemampuan untuk menceritakan kisah yang rumit dengan cepat tanpa mengingat kejadian lampau. Oleh karena itu, ketika seseorang memberi kita jawaban secara langsung dan mendetail, dan tidak ada keraguan sebelum menjawab pertanyaan, maka ini adalah indikasi yang jelas tentang kepalsuan.
Begitu banyak detail dalam sebuah penjelasan dapat berarti bahwa banyak upaya telah dilakukan untuk mencoba keluar dari situasi yang rumit. Itulah sebabnya kebohongan yang rumit telah dikembangkan sebagai solusi untuk mengatasi masalah.
10. Mencari tahu di balik kebohongan
Hal yang paling efektif adalah berfokus pada kebohongan itu sendiri. Anda dapat mencoba menemukan kebenaran yang terkubur di balik kebohongan, karena ini seringkali dapat membantu kita menemukan jawaban untuk pertanyaan yang paling penting; Mengapa orang tersebut berbohong? Atas dasar apakah seseorang berbohong? Hal ini juga dapat menjadi cermin dari anda, ketika anda berbohong, anda harus mencari tahu alasan mengapa anda harus berbohong.
Untuk menjadi hakim yang baik dan untuk mengerti arti dar sebuah kebohongan, maka anda perlu menemukan kebenaran yang tersembunyi di balik kepura-puraan.