Penyebab Berteriak Saat Marah & Cara Mengatasinya

teriak marahSemua orang pernah merasa marah. Setiap orang pada saat tertentu juga berteriak saat orang itu sedang marah tanpa mereka ketahui sebabnya. Mengapa kita berteriak ketika kita sedang marah?

Apa alasan kita berteriak sewaktu kita marah?

Berteriak adalah salah satu cara individu untuk mengekspresikan diri dalam banyak aspek kehidupan. Banyak dari kita melakukannya dalam segala kesempatan tergantung pada situasi. Ketika kita merasa bahagia, ketika kita ingin menarik perhatian, dan saat kita ingin mengekspresikan rasa sakit.

Meski, salah satu situasi di mana kita lebih sering berteriak adalah saat marah. Bentuk reaksi ini sangat umum dan bahkan bisa lebih tidak menyenangkan jika disertai dengan kata-kata buruk kepada orang lain.

Jeritan yang dihasilkan oleh kemarahan adalah hasil pengelolaan yang salah dari perasaan dan emosi. Pada umumnya, ini menjadi cara untuk mengirimkan emosi negatif yang telah tersimpan atau siapa pun yang merasa belum mampu menyalurkannya.

Advertisement

Salah satu alasan mengapa kita sering berteriak adalah karena kita telah dididik dalam lingkungan di mana orang tua kita memanggil kita dengan cara ini. Fakta membuktikan bahwa seorang anak yang mendengar tangisan secara teratur akan cenderung mengulangi pola perilaku itu dalam komunikasi mereka setelah mereka beranjak dewasa.

Dampak berteriak saat marah

Anda harus sangat berhati-hati ketika berteriak terhadap orang lain, terutama jika mereka orang yang anda sayangi. Anda mungkin merasa bahwa karena mereka dekat dengan anda, maka anda cenderung merasa lebih bebas untuk melemparkan sumpah serapah. Namun, ini hanya akan membuat hubungan anda akan rusak.

Berteriak pada orang-orang di sekitar kita memiliki banyak dampak buruk, terutama jika mereka adalah orang-orang yang bersama kita setiap hari. Ini menjadi cara tercepat dan meyakinkan untuk memutuskan komunikasi sosial.

Advertisement

Melalui teriakan, kita juga secara verbal menyerang lawan bicara. Oleh sebab itu, lawan bicara akan cenderung untuk mengambil posisi bertahan dan menghindari serangan. Untuk menghadapi lawan bicara yang seperti ini, kita hanya dapat menunggu orang tersebut untuk tenang dan tidak berdialog dengannya sampai dia berbicara kepada kita dengan nada yang tepat, apapun alasannya yang mungkin memicu reaksi itu.

Mengendalikan reaksi berteriak

Apapun alasan kita berteriak sewaktu marah hadir, kita perlu untuk mengetahui bahwa reaksi ini adalah sesuatu yang harus kita ubah secepat mungkin, jika kita ingin merasa hidup bahagia dan hidup lebih tenang. Dengan cara ini, kita dapat mempunyai hubungan sosial yang sehat dengan kerabat kita.

Hal terpenting untuk mulai mengendalikannya adalah menghindari masuk ke dalam percakapan ketika kita merasa bahwa kita akan bereaksi dengan cara ini. Jika kita merasa sangat marah, maka akan lebih baik meninggalkan percakapan tersebut untuk lain waktu. Ini akan memberi kita waktu untuk berpikir lebih jauh. Meditasi atau relaksasi menjadi jalan utama untuk menyempurnakan cara ini.

Setelah melakukan ini, kita akan lebih tenang dan kita dapat mempertahankan dialog yang jauh lebih membangun dengan orang lain. Kita harus mengatasinya dengan tegas dan mempertahankan sudut pandang kita, serta selalu menghormati bahwa pihak lain mungkin memiliki opini yang berbeda tentang hal yang sama.

Ini bukanlah tujuan yang dapat kita raih dalam sehari, tetapi membutuhkan upaya yang sadar dan banyak ketekunan melatihnya. Namun, pengendalian diri dimungkinkan dan setiap langkah kecil akan memberikan ganjaran yang pantas.

Scroll to Top