Sindrom Kepala Meledak

sindrom kepala meledakPada saat tertentu, seseorang mungkin pernah merasa kepalanya seperti ingin meledak. Ini adalah sesuatu yang lebih umum daripada yang terlihat. Kita akan membahas fenomena ini, yang dikenal dalam psikologi sebagai sindrom kepala meledak.

Apa itu sindrom kepala meledak?

Sindrom kepala meledak dianggap sebagai penyakit. Kondisi ini pertama kali terlihat pada tahun 1988 yang diamati oleh seorang dokter di Inggris yang dinamakan dengan exploding head syndrome, dalam bahasa Inggris.

Individu yang menderita gangguan ini terkadang merasa seolah-olah terdapat suara yang sangat keras. Kondisi ini umumnya digambarkan sebagai ledakan atau kegaduhan, dan bagian terburuknya adalah dari kepala itu sendiri.

Walaupun ini adalah fenomena psikologis, kondisi ini juga mempengaruhi secara fisik. Terkadang, kegaduhan ini dapat menimbulkan atau datang disertai dengan sakit kepala. Sebagai akibatnya dan seperti yang dapat anda bayangkan, situasi ini menjadi sangat tidak nyaman dan membingungkan bagi setiap orang yang menderitanya.

Advertisement

Serangan sindrom kepala meledak biasanya terjadi pada waktu yang berbeda dalam sehari atau dalam kehidupan seseorang. Salah satu yang paling umum adalah ketika mencoba tertidur, karena ini adalah saat ketika resiko untuk mengalaminya lebih tinggi.

Fakta telah membuktikan bahwa serangan ini dapat terjadi lebih sering dari waktu ke waktu. Dengan demikian, hingga beberapa serangan dapat terjadi dalam beberapa hari, dan kemudian pada beberapa bulan di mana ini tidak lagi terjadi.

Penyebab sindrom kepala meledak

Hal yang menyebabkan serangan sindrom kepala meledak pada seseorang adalah invasi rasa teror, kecemasan dan ketidakberdayaan karena mereka tidak dapat mengendalikannya. Ini juga menyebabkan peningkatan detak jantung dan bahkan kesulitan bernafas.

Advertisement

Apa yang memicu terjadinya sindrom kepala meledak? Penyebab gangguan ini tidak diketahui secara pasti karena ini adalah fenomena yang tidak sering terjadi, walaupun ada semakin banyak penderita yang mengalami sensasi tidak menyenangkan ini.

Kebanyakan dokter menghubungkan sindrom kepala meledak dengan stres dan kelelahan yang tinggi. Semua ini terhubung dengan gaya hidup dimana orang-orang di bawah tekanan besar dari hari ke hari. Inilah yang membuat pikiran bereaksi dengan serangan semacam itu.

Pada studi yang telah dilakukan, mekanisme yang membuat sindrom kepala meledak muncul adalah karena gerakan tiba-tiba dari komponen telinga tengah atau tabung eustachius. Hal ini juga terkait dengan serangan minor di lobus temporal, yang merupakan tempat sel-sel saraf berfungsi untuk mendengar.

Oleh karena itu, jenis sindrom ini berhubungan dengan psikologi, meskipun kadang-kadang dianggap sebagai penyakit. Ini berarti bahwa walaupun obat dapat digunakan untuk membantu mengatasinya dan mencegahnya tidak terjadi lagi, sangat penting untuk melakukan perubahan gaya hidup.

Untuk mengatasi kondisi ini, mencari bantuan profesional dari seorang psikolog atau psikiater akan membuat kita menemukan akar penyebab masalahnya. Dalam banyak kasus bersifat psikologis, seseorang yang mengaku pernah mengalami sindrom kepala meledak tidak mesti memiliki penyakit mental.

Meskipun fenomena ini mungkin terlihat aneh, persepsi serangkaian suara yang menjengkelkan dan intens ini terasa nyata bagi orang yang menderita karenanya. Masyarakat seringkali kurang memahami seseorang yang menderita sindrom ini. Ini membuat mereka mengembangkan serangkaian masalah sosial lainnya.

Sindrom kepala meledak adalah fenomena yang dapat menyebabkan banyak kerusakan pada orang yang menderitanya. Akibatnya, individu akan merasa takut dan cemas karena tidak dapat mengendalikan atau memahami apa yang terjadi padanya.

Scroll to Top