Stres psikososial berpengaruh pada semua orang pada suatu waktu dalam kehidupan mereka. Jika hal ini dibiarkan, maka ini menjadi lebih berbahaya daripada yang bisa anda bayangkan.
Stres psikososial adalah hasil dari evaluasi kognitif dari apa yang dipertaruhkan dan apa yang dapat dilakukan. Dalam istilah yang lebih sederhana, stres psikososial terjadi ketika kita mengamati ancaman sosial yang kita rasakan dalam hidup kita, baik secara nyata atau bahkan imajinasi.
Stres psikososial
Contoh-contoh stres psikososial dapat mencakup apa saja yang mengakibatkan ancaman terhadap status sosial, penghargaan sosial, rasa hormat dan penerimaan kita dalam suatu kelompok, ancaman terhadap harga diri atau ancaman yang kita rasa tidak bisa kita kontrol.
Semua ancaman ini dapat menyebabkan respon stres dalam tubuh. Ini adalah stres yang paling berat untuk dihadapi karena dapat membuat kita merasa tidak didukung dan benar-benar kesepian. Semua ini dapat membuat rumit untuk diatasi tanpa strategi yang tepat.
Ketika stres psikososial memicu respon terhadap stres, tubuh melepaskan sekelompok hormon stres yang meliputi kortisol, epinefrin dan dopamin. Kesemuanya akan menyebabkan ledakan energi dan perubahan lain dalam tubuh. Menanggapi stres, orang tersebut mungkin merasa perlu untuk melarikan diri dari situasi atau menghadapinya, biasanya dengan agresivitas.
Perubahan yang disebabkan oleh hormon stres dapat bermanfaat dalam jangka pendek, tetapi bisa berbahaya dalam jangka panjang. Misalnya, kortisol dapat meningkatkan fungsi tubuh dengan meningkatkan energi yang tersedia tetapi dapat menyebabkan penekanan sistem kekebalan tubuh serta beberapa dampak buruk lainnya.
Epinefrin juga dapat memobilisasi energi, tetapi ini akan menimbulkan dampak psikologis dan fisik secara negatif dalam paparan yang lama. Itulah sebabnya penting untuk mengelola stres psikososial dalam hidup kita sehingga respon stres hanya diaktifkan bila perlu. Kita juga perlu untuk mempelajari teknik menghilangkan stres secara efektif untuk membalikkan respon stres sehingga kita tidak mengalami kondisi stres yang berkepanjangan atau stres kronis.
Cara menangani stres psikososial
Ada beberapa cara untuk mengelola stres psikososial karena melibatkan faktor-faktor eksternal yang kita hadapi dan internal yang dapat mempengaruhi berbagai bidang kehidupan. Di bawah ini anda akan menemukan beberapa metode yang akan membantu anda mengatasi stres psikososial.
Keterampilan resolusi konflik
Konflik adalah bagian yang hampir tak terhindarkan dari hubungan antar sesama. Orang-orang akan tidak setuju, mereka akan melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang dan perspektif. Cara konflik dikelola dapat menciptakan tekanan psikososial yang signifikan, tetapi jika anda dapat bekerja pada keterampilan resolusi konflik, yang setidaknya dapat membantu anda merasa lebih baik, anda dapat mengubah apa yang anda bawa ke situasi tersebut. Anda dapat mencontoh perilaku yang lebih sehat. Ini dapat sangat meminimalkan stres yang dirasakan semua orang yang terlibat.
Hindari drama
Jika anda memikirkannya, anda tahu siapa yang bisa anda percayai untuk mendukung anda dan siapa yang tidak. Gunakan lebih banyak waktu dengan mereka yang membuat hidup anda lebih mudah dan meminimalkan waktu bersama mereka yang membuat anda merasa stres. Ini dapat mengurangi banyak stres psikososial yang anda alami setiap hari. Anda tidak akan memotong semua drama yang anda alami, tetapi anda dapat menghentikannya sampai batas tertentu.
Mengubah sudut pandang
Seringkali kita mungkin merasa marah dengan hal-hal yang tidak terlalu mempengaruhi kita. Sebagai akibat dari hal ini, maka kita akan merasakan stres yang sebenarnya ini tidak kita perlu kita alami sama sekali dan sangat tidak berguna. Mengubah perspektif atau mengubah pemikiran akan mengurangi tingkat stres secara otomatis.